Perpisahan antara kau dan aku


Sinar Kali Diki di bawah kaki gunung MAGODE  perpisahan antara kau dan aku adalah sebuah kisah yang ku tak  terduga ataupun tak terlupakan dari dalam benak ku. Sesungguhnya jiwa ini tak sudih menerima sebuah kenyataan ini, namun begitulah nasip kehidupan setiap insan di bawah kolong langit, manusia harus kembali menjadi debu tanah karena manusia berasal dari debu tanah. 

Aaaahhhh, wauwa sebuah kisah yang tertulis di atas kertas putih ini sudah tidak bisa hapus karena memang itu sudah tidak bisa rangkai pudar, hilangkan. Memang wajah dan seluruh tubuh mu tertulis di dalam lembaran kisah ku.

Saya, tidak mau. Tidak mau lagi dengar dentuman kali Diki yang kau pernah ungkap bahwa Merdu sinar Kali Diki. Entahlah, kini merdu sinar kali Diki pun berubah tiba-tiba menjadi kesunyian setelah kau pergi (tiada). Kali Diki di pinggir kampung idakoto berubah menjadi jeritan aliran air mata ku yang tak berujung.

Sayang sore hari ini pun terasa dingin. Angin selatan, Barat, timur dan utara bertupi - tubi meniup berpusat hingga bubung atap rumah ku pun terobek habis.

Wae, wauwa mari tong bercanda tentang spirit perjuangan hidup, karena masa depan dan keselamatan orang  penting yang harus kita bahas.

Memang sayang kamu, tegah sekali tinggalkan aku sendiri tanpa diri mu lagi di samping ku, apa foto dalam layar hp ku cukup terobati...? Oh, no ...? Kagipai tidak bisa terobati.


😂Kita Berasal dari Debu Tanah harus kembali menjadi Debu Tanah.😂

Koyao Namaa Kagipai F. Yobee.

Idakotu, 22 - 11 - 2021


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mari Kita Senangkan Hati Tuhan Melalui Doa Puas Massal Untuk Pemulihan Bangsa Papua

Terwujudnya " Revolusi Total Papua Berawal dari "Kesadaran " Oleh Selpius Bobii Koordinator JDRP2

Tuhan Sedang Menunggu Pengudusan Bangsa Papua : "Apa Jawaban Kita?" Oleh Selpius Bobii Kordinator Umum JDRP2