Ini Ketentuan Doa Puasa Massal 40 Hari 40 Malam

KITA DIPANGGIL OLEH TUHAN MELALUI ROH KUDUS
‘UNTUK KESELAMATAN BANGSA PAPUA DARI SAMARAI SAMPAI MISOL SORONG’

‘Mari kita sukseskan doa puasa 40 hari 40 malam serentak Papua Barat dan Papua New Guinea dari tanggal 21 Juni jam 12 siang sampai berakhir 31 Juli 2022 jam 12 siang’

“Syukur bagi-Mu Tuhan”

Di sini dan di sana, masa lalu dan sekarang Papua mengenakan pakaian kotor karena dikotori oleh kotoran  jiwa interior Negara atas kerjasama para sekutunya, sehingga permadani hijau hutan Papua sudah berlubang karena dirobek oleh mesin, air sungai menjadi kabur karena aktivitas tambang, kebun kecil berserakan karena kematian tidak bertuan, biota laut hancur karena pukat harimau yang dikendalikan oleh kapal mesin, puncak salju mencair karena keserakahan para kapitalis, ledakan migran yang menghimpit bangsa Papua karena mobilitasnya yang tinggi, pamer kendaraan terbaru tanpa pernah merasa bersalah setelah mencuri kekayaan Papua, ciri khas dari luar dianggap biasa dan dibiasakan, padahal ada yang menghancurkan kita, kotak-kotak sosial makin banyak yang diwarnai oleh dualisme atau konflik internal Papua di bawah kontrol tangan tidak terlihat yang terlindungi. Dan masih banyak lagi fakta Papua. 
Hal-hal itu dan hal lainnya dimanfaatkan dan digunakan untuk memecah belah internal Ikatan Keluarga, Klen, dan Suku di Tanah Papua; Mengotak-atik Organisasi Gereja bangsa Papua, serta memecah keseragaman dalam organisasi Adat Proto di tujuh Wilayah Adat Papua. Selanjutnya menghancurkan jiwa kebangsaan bangsa Papua dengan strategi devide et impera (pecah belah dan menjajah kita), kamuflasi, alienasi, marginalisasi, dan stigmatisasi. Dalam jiwa yang sedemikian itu terjadi perpecahan melalui prasangka buruk kepada sesama Papua. Terbentuknya mekanisme sentimen etnosentrisme dan primordialisme yang merapuhkan jiwa dan Roh bangsa Papua yang makin buruk terhadap mutu kepribadian bangsa Papua, dan makin signifikannya tingkat konflik Internal bangsa Papua. 

Ketika kondisi yang demikian itu makin klimaks atau memuncak, bangsa Papua berbicara juga tentang pentingnya pengakuan dan penghargaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan manusia, termasuk berbicara tentang pembebasan Papua. Melalui para hamba Tuhan tertentu, Tuhan menyampaikan: “bangsa Papua terlebih dahulu menguduskan diri sebelum Tuhan memulihkan bangsa Papua; bertobatlah, jangan menyembah kepada mammon (harta tahta) dan Tuhan secara bersamaan, tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan Kebenaran-Nya terlebih dahulu”. Mengapa Tuhan berbicara demikian, “Sebab jenis ini hanya bisa dilawan dengan Doa dan Puasa”.

Tuhan Pencipta sudah menganugerahkan mutu jiwa dan Roh ke-Papua-an kepada leluhur bangsa Papua dan Ottouw - Geisler sudah memberkati bangsa Papua dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus pada 5 Februari 1855 di Mansinam - Manokwari. Masa depan bangsa Papua ada dalam rencana dan ketetapan Allah. 

Di mana bangsa Papua menginginkan jiwa dan Roh rakyat dan pemimpin bangsa yang satu, sama, dan utuh; Keberpihakan bangsa di dunia kepada bangsa Papua; Mata seluruh Umat Tuhan di dunia melihat dan bergerak untuk berbicara tentang nasib bangsa Papua; Dan di ujung ketidakpastian dan krisis bangsa Papua yang terjadi selama ini, Tuhan sedang menunggu bangsa Papua bertindak terlebih dahulu agar Tuhan membuat keputusan arif, bijaksana, dan ajaib untuk keselamatan bangsa Papua di Tanah Papua dari Samarai sampai Misol Sorong  indah pada waktu Tuhan. 

Oleh karena itu: Mari kita memanggil nama Tuhan! Mari kita berseru kepada Tuhan! Mari kita melakukan pujian penyembahan! Mari kita satukan Roh kita, hati kita, jiwa kita, dan pikiran kita melalui kesaksian bersama, doa bersama, dan puasa bersama sebagai biji mata Tuhan; Sebab “yang tidak mungkin bagi manusia adalah mungkin bagi Tuhan”, Tuhan adalah Gembala Agung bangsa Papua, dan Tuhan adalah jawaban atas pertanyaan dan pergumulan bangsa Papua selama ini. Amin.

Ketentuan Ketentuan Doa Puasa

Ketentuan doa puasa di bawah ini WAJIB dipatuhi dalam Doa Puasa 40 hari 40 malam. Dalam penglihatan, Tuhan beritahu model doa puasanya sama seperti doa puasa yang pernah dilakukan oleh bangsa Niniwe, maka ketentuan-ketentuan di bawah ini tidak bisa diubah oleh siapapun dengan alasan apapun. Dalam sejarah perjalanan umat manusia, orang tidak mati atau sakit karena doa puasa. Bangsa Niniwe saja tidak makan tidak minum selama 40 hari 40 malam, tetapi mereka tidak sakit juga tidak mati. Kita bersyukur karena kita diijinkan Tuhan untuk buka puasa pada setiap jam 12 siang maupun setiap jam 12 malam. Sakit apapun itu bukan alasan. Kecil besar, tua muda, doa puasa ini wajib. Jangan tunggu doa puasa, mulai saat ini kita bertobat. 

Semua orang asli Papua baik di Papua Barat dan PNG serta orang asli Papua di rantauan (diaspora) harus terlibat dalam doa puasa hanya dalam 40 hari 40 malam serentak. Siapkan waktu bagi Tuhan untuk keselamatan diri dan bangsa Papua. Sudah 60 tahun kita lewati dan dunia tidak menolong kita, kecuali Tuhan Allah yang akan menolong kita terbebas dari tirani penjajahan dan tirani dosa. Kita siapkan waktu hanya selama 40 hari 40 malam ‘bangsa Papua berkabung’, siapkan waktu sepenuhnya untuk pemulihan diri untuk pemulihan bangsa Papua. Bagi simpatisan yang ada di Tanah Papua dan di manca negara yang tergerak hatinya mendukung kami dalam doa puasa, kami persilahkan. Kuasa Allah di balik doa puasa sungguh nyata.

Kita masing masing harus bayar harga kemerdekaan jasmani dan rohani melalui doa puasa 40 hari 40 malam serentak sesuai perintah Tuhan. Jangan mengalah sebelum melangkah! Jangan padamkan api Roh Kudus oleh keinginan daging kita! Mari kita bermati raga untuk menang! Ketentuan-ketentuan doa puasa yaitu:
Dalam penglihatan pada bulan September 2017, Tuhan memperlihatkan setiap kita bangsa Papua dari Samarai PNG sampai Misol Sorong tanpa terkecuali WAJIB terlibat penuh dalam doa puasa 40 hari 40 malam serentak. Pada 12 Oktober 2021 Tuhan memberitahu doa puasanya dilakukan pada bulan Juni – Juli 2022. Doa Puasa dimulai 21 Juni jam 12 siang sampai 31 Juli 2022 jam 12 siang; 
Selama 40 hari 40 malam aktivitas berhenti total (tak masuk kuliah dan tidak sekolah, tidak masuk kantor, tidak bekerja dan sejenisnya), kecuali bekerja untuk menyiapkan makanan secukupnya untuk kepentingan buka puasa pada jam 12 siang dan pada jam 12 malam. Sesuai petunjuk Tuhan, kita harus berhenti dari segala rutinitas seperti Niniwe, agar fokus doa puasa tidak terganggu dan tidak diganggu oleh pihak di sekitar kita yang tidak berpuasa; 
Bentuk kegiatan yang dilakukan dalam doa puasa 40 hari 40 malam yaitu: 
Kegiatan Doa Puasa, antara lain: meditasi, membaca Alkitab, ibadah, menonton video rohani, pujian dan penyembahan baik individu, keluarga atau kelompok, baik di rumah, rumah doa maupun di alam terbuka, dll.; 
Kegiatan dalam melengkapi kebutuhan keluarga untuk kepentingan buka puasa pada setiap jam 12 siang maupun setiap jam 12 malam;  
Kegiatan memberi makanan ternak, bagi yang ada ternak. Kegiatan lain tidak diizinkan, karena akan mengganggu konsentrasi doa puasa. 
Buka doa puasa hanya pada setiap jam 12 siang dan jam 12 malam, pada jam ini boleh makan dan minum secukupnya, dengan catatan ‘makan tidak boleh sampai kenyang’ (makan secukupnya); Tidak boleh makan minum isap rokok di luar dari jam yang sudah ditentukan oleh Tuhan dalam penglihatan. Bagi yang ada ternak, boleh memberikan makanan secukupnya pada jam 12 siang, dengan catatan tidak sampai kenyang;  Jangan kita anggap remeh dengan doa puasa ini.

Jam berdoa, pujian, penyembahan adalah jam 12 siang dan 12 malam, pada jam 3 sore dan 3 subuh; pada jam 6 pagi dan 6 sore, pada jam 9 pagi dan 9 malam. Pada jam-jam ini jangan lupa berdoa. Khusus pada jam jam doa ini, lonceng-lonceng Gereja di seluruh Tanah Papua dari Samarai PNG sampai Misol Sorong dibunyikan untuk mengingatkan umat/jemaat Tuhan untuk berdoa. Waktu-waktu lain diisi dengan doa pujian, penyembahan, doa bersama, dan sejenisnya. Masa depan hidupmu dan hidupku berada dalam penyelenggaraan Tuhan, jangan kita ragu dan bimbang! Papua sedang disiapkan Tuhan untuk wujudkan rencana-Nya.

Ada tiga ujud doa dalam doa puasa yang wajib didoakan oleh setiap kita adalah: 
Memohon pengampunan dari Tuhan atas salah dosa (bertobat); berdamai dengan siapapun (termasuk berdamai dengan musuh), berdamai dengan leluhur, berdamai dengan semua ciptaan Tuhan, berdamai dengan Tuhan, jangan lupa berdamai dengan diri; dan bersatu di dalam kehendak Tuhan; 
Memasrahkan beban pergumulan bangsa Papua kepada Tuhan, agar Tuhan membuka dan melepaskan tali tali kuk perhambaan kepada dosa, membuka dan melepaskan tali tali kuk perhambaan kepada mamon (hamba harta benda dan tahta), membuka dan melepaskan belenggu-belenggu kelaliman oleh kolonial Indonesia dan para sekutunya, melepaskan perhambaan kepada berhala yang lain (melepaskan penyembahan kepada ilah –ilah lain), dan lain sebagainya; Mari kita bawa masalah Papua di hadapan Allah Tritunggal;  
Memohon kharisma atau kekuatan atau karunia dari Allah agar di era kemerdekaan Papua di Tanah Suci Papua nanti kita mengabdi dengan talenta atau kemampuan atau bakat yang sudah ada pada kita, agar setiap kita menjadi profesional di bidangnya). 
Sepuluh perintah Allah harus dipatuhi. Tidak boleh memikirkan dan melakukan segala perilaku yang mendatangkan salah dosa. Segala perbuatan yang bertentangan dengan perintah Tuhan harus dihindari dan dijauhi; menjaga suasana bathin fokus pada doa puasa; Jangan marah, jangan dengki, jangan dendam, jangan benci, jangan iri hati, jangan bicara perkataan kotor,  tidak  mabuk, jangan berpikiran kotor, jangan berperasaan kotor; Hindari semua bentuk permainan antara lain: jangan main rudo, judi, togel, cemen, sambung tulang, adu ayam, dan segala permainan yang mengganggu konsentrasi doa puasa. Bagi saudara kita Papua yang beragama muslim juga menaati perintah Allah yang ada dalam kitab Alquran. Jangan sampai ada anak bangsa Papua berada di luar pagar. Setiap kita harus menjaga kekudusan dalam kebenaran Firman Tuhan. 
Ada tiga kategori dosa yang harus dipulihkan, yaitu dosa warisan, dosa pribadi dan dosa sosial yang dilakukan secara bersama-sama atau kolektif. Berikut ini empat bentuk dosa yang harus didoakan untuk mohon pengampunan dari Tuhan yaitu dosa perkataan, dosa perbuatan, dosa pikiran dan dosa kelalaian. Ikuti tujuh langkah pertobatan berikut ini:

 a) Langkah I: ‘Kita harus sadar atas salah dosa’;
 b) Langkah II: ‘Menyesal atas salah dosa’;
 c) Langkah III: ‘Ambil keputusan untuk tidak buat dosa lagi dan berdamai dengan siapapun, serta berdamai dengan Tuhan;
d) Langkah IV: ‘Mengaku dosa kepada Tuhan’; 
e) Langkah V: ‘Mengundang Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat untuk bertahta di dalam hati’;
f) Langkah VI: ‘Takut akan Tuhan’ yaitu menaati segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya sambil menjaga kekudusan’); 
g) Langkah VII: ‘Miliki dan menghayati atau memperaktekkan hukum kasih’.  Ingat: Bagi siapapun yang tidak bertobat, tidak akan diijinkan oleh Tuhan masuk ke Tanah Suci Papua. 

Doa puasa boleh dilakukan di rumah keluarga, di rumah doa, di alam terbuka; Doa puasa fokus kepada Tuhan;  Jangan anggap remeh dengan doa puasa ini. 

Kita doa puasa dengan kerendahan hati dan kesederhanaan dilandasi Iman, Kasih dan Pengharapan hanya kepada Tuhan. Selama doa puasa bagi yang memiliki pakaian adat bisa pakai itu, boleh juga bagi yang mau pakai karung goni dan menaruh abu atau debu di kepala sebagai tanda penyesalan atas dosa seperti yang dilakukan Niniwe; bisa ambil doa puasa dari honai asli. Setiap kita berjuang untuk keselamatan diri dan alam raya Papua.

Hal lain silahkan tanya kepada (Selpius Bobii, Koordinator JDRP2, nomor Hp 081343432699); atau Ketua Panitia. 

Ingat: Banyak orang yang tidak percaya nabi Nuh sehingga tidak siapkan Kapal, mati dibunuh oleh air bah, hanya keluarga nabi Nuh yang selamat; Demikian juga bagi yang tidak bertobat, akan dibunuh oleh malaikat pencabut nyawa menjelang pemulihan bangsa Papua. Orang yang sudah bertobat saja akan masuk Tanah Suci Papua. Ini saatnya kita bertobat, berdamai dan bersatu di dalam kehendak Tuhan. 

Ada tertulis: “Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?”

(Berita  penting ini tolong foto copy dan bagikan ke sesama Anda. Terima kasih).

Dikeluarkan oleh JDRP2, di Vanimo – PNG: Selasa, 29 Maret 2022

‘Jaringan Doa Rekonsiliasi untuk Pemulihan Papua’ (JDRP2)


                                        PDT. PETRUS NOMA       
                              Koordinator Papua New Guinea

                                      SELPIUS BOBII              
                                (Koordinator Papua Barat)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mari Kita Senangkan Hati Tuhan Melalui Doa Puas Massal Untuk Pemulihan Bangsa Papua

Terwujudnya " Revolusi Total Papua Berawal dari "Kesadaran " Oleh Selpius Bobii Koordinator JDRP2

Tuhan Sedang Menunggu Pengudusan Bangsa Papua : "Apa Jawaban Kita?" Oleh Selpius Bobii Kordinator Umum JDRP2