Kisah kepergian Ketua Satu Abiyan Kotouki dan Herman Giyai Ketum KNPB Wilayah Deiyai
![]() |
Foto Doc KNPB Deiyai Herman Giyai Ketua Umum KNPB Deiyia (kanan) dan Abiyan Kotouki Ketua Satu KNPB Wilayah Deiyai(kiri) |
Pengurus Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Wilayah Deiyai Herman Giyai dan Abiyan Kotouki yang telah lantik resmi oleh pengurus KNPB pusat pada tanggal 13/08/19 di Deiyai. Meninggal dunia ketua umum dan ketua satu dengan waktu dan kisah kepergian yang berbeda.
Kronologi atas meniggalnya Abiyan Kotouki selaku ketua satu KNPB Wilayah Deiyai bahwa sangat biadap perlakuan pembunuhan kepadanya.
Pada tanggal 28 Agustus 2020, disela-sela penghinaan orang indonesia terhadap orang papua dengan kata rasial (Rasisme) "Monyet" dengan agenda yang sama tergoya diseluruh tanah air papua sehingga digelar aksi massa yang dituang di kantor bupati Deiyai, dengan tuntutan tolak kata Rasisme namun terpancing emosional dari pihak aparat Indonesia terjadi kericuan dan Abiyan Kotouki dapat tembak dengan keterangan mati ditempat. dan Abiyan Kotouki di makamkan di kampung halamannya.
Kronologi atas meninggalnya ketua KNPB Wilayah Deiyai Herman Giyai.
Awal mulai sakit 4 bulan terhitung dari sejak bulan juni tahun 2020, selama itu kegiatan rutingan seperti diskusi - diskusi bersama kawan - kawan jalankan roda organisasi seperti biasa.
Kemudian pada bulan Agustus sakit mulai agak parah, Tuan Herman Giyai pindah ke Dogiyai di rumah warganya. Selama dua bulan dirawat rumah warga di Dogiyai.
Pada tanggal 16 September 2020 sementara sakit masih belum sembuh pindah lagi di Nabire, kemudia tanggal 17 september 2020 warganya kasih berobat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Nabire, lalu pada tanggal 19 september 2020 jam 12.00 Waktu West Papua telah lepas nyawa.
Dan dikuburkan tanah kelahirannya pada tanggal 20 september 2020, dilakukan dengan upacara pemakaman sistem perjuangan bangsa papua.
Kisah dan perjalanan selagi Abiyan dan Herman sebelum meninggal, mereka selalu bersuara demi kebenaran penentuan Nasib Sendiri Bagi Bangsa Papua Barat.
Penulis Aktivis KNPB/ Berthus P
Komentar
Posting Komentar